Siapa yang tidak terkenang dengan masa kejayaan musik Indonesia pada era 80-an? Saat itu, musik Indonesia dipenuhi dengan lagu-lagu yang catchy dan penuh dengan makna. Banyak musisi tanah air yang berhasil mencuri perhatian tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara.
Ketika kita mendengar lagu-lagu hits seperti “Kemesraan” dari Iwan Fals, “Kau” dari Rinto Harahap, atau “Mimpi” dari Anggun C. Sasmi, rasanya seperti kita dibawa kembali ke masa lalu. Istilah retro memang sering digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang klasik dan kembali populer di masa sekarang.
Menurut musisi senior Iwan Fals, musik Indonesia era 80-an memiliki ciri khas yang unik. Ia mengatakan, “Saat itu, musik Indonesia masih sangat kental dengan nuansa etnik dan lirik yang penuh dengan pesan sosial. Hal ini yang membuat musik Indonesia pada masa itu begitu berkesan dan melekat di hati pendengarnya.”
Tidak hanya itu, musik Indonesia era 80-an juga seringkali dianggap sebagai masa keemasan bagi industri musik tanah air. Menurut pakar musik, era tersebut merupakan periode di mana banyak musisi Indonesia yang mampu bersaing dengan musisi internasional. Hal ini terbukti dengan kesuksesan beberapa musisi seperti Chrisye, Fariz RM, dan Nicky Astria yang berhasil meraih popularitas di kancah internasional.
Namun, sayangnya, kejayaan musik Indonesia era 80-an mulai pudar seiring dengan masuknya era digital dan perkembangan musik yang semakin cepat. Banyak musisi muda yang lebih tertarik dengan genre musik modern dan melupakan kekayaan musik Indonesia pada masa lalu.
Meskipun begitu, tren retro kembali menjadi sorotan belakangan ini. Banyak musisi muda yang terinspirasi oleh musik Indonesia era 80-an dan mencoba menghadirkan kembali nuansa klasik tersebut dalam karya-karya mereka. Hal ini membuktikan bahwa kejayaan musik Indonesia pada masa lampau masih tetap dikenang dan dihargai oleh generasi muda saat ini.
Jadi, kembali ke masa kejayaan musik Indonesia era 80-an tidak hanya sekedar mengenang kenangan indah, tetapi juga membangkitkan semangat untuk terus melestarikan warisan budaya musik tanah air. Seperti yang dikatakan oleh musisi legendaris Ebiet G. Ade, “Retro bukan hanya soal mengenang masa lalu, tetapi juga tentang mempertahankan identitas musik Indonesia yang unik dan berbeda.” Semoga musik Indonesia retro tetap menjadi bagian tak terpisahkan dalam perkembangan musik Indonesia ke depan.